Meskipun telah mengantongi ijazah pendidikan formal di bidang TI, setiap orang mungkin akan berusaha untuk meraih sertifikasi TI tertentu. Bahkan tak menutup kemungkinan sarjana dari bidang ilmu lainpun berlomba untuk mendapatkan sertifikasi tersebut.
Sertifikasi biasanya didapatkan dengan menempuh sebuah exam atau ujian dan tak menutup kemungkinan sebelumnya harus melalui serangkaian pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan dan ujian sertifikasi itu umumnya berbayar dan relatif cukup mahal. Berbeda dengan ijazah yang tak memiliki kedaluwarsa, sertifikasi di dunia TI kebanyakan memiliki masa kedaluwarsa. Jika ingin mendapatkannya lagi, seseorang harus menempuh ujian kembali. Maklum, perkembangan di dunia TI memang berjalan cukup cepat.
Nah dari berbagai sertifikasi TI yang ada, terdapat beberapa yang paling bergengsi dan paling menarik minat banyak orang. Berikut di antaranya.
Sertifikasi Microsoft
Pada dasarnya, sertifikasi Microsoft bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu nonteknis dan teknis. Kategori nonteknis ditujukan untuk yang ingin menjadi ahli di produk Microsoft yang berkenaan dengan bisnis atau yang menyasar langsung pengguna akhir (end user). Sementara, kategori teknis ditujukan bagi mereka yang ingin menjadi profesional di bidang TI atau bagi pengembang aplikasi.
Pada kategori nonteknis terdapat dua tingkatan sertifikasi, yaitu MOS (Microsoft Office Specialist) dan MOS Expert. Pemegang MOS menunjukkan bahwa dia memiliki keahlian atau keterampilan dalam menggunakan salah satu atau beberapa aplikasi yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office, misalnya Word, Excel, atau PowerPoint. Sementara pemegang MOS Expert menunjukkan bahwa seseorang benar-benar menguasai secara mendalam salah satu atau beberapa aplikasi yang tergabung pada Microsoft Office.
Untuk kategori teknis, ada beberapa bidang yang dicakup oleh sertifikasi Microsoft, yaitu Mobility, Cloud Platform & Infrastructure, Productivity, Data Management & Analysis, dan App Builder. Meskipun mencakup bidang yang luas, pada dasarnya hanya ada empat macam sertifikasi untuk kategori teknis, yaitu MTA, MCSA, MCSE, dan MCSD.
MTA (Microsoft Technical Associate) merupakan sertifikasi tingkat dasar yang menyatakan bahwa seseorang memiliki pengetahuan memadai akan dasar-dasar teknologi Microsoft. Sertifikasi ini cocok untuk memulai karir sebagai ahli teknologi yang memanfaatkan produk-produk Microsoft.
MCSA (Microsoft Certified Solutions Associate) merupakan sertifikasi yang menyatakan bahwa seseorang memiliki dasar pengetahuan yang kuat tentang teknologi (khususnya produk Microsoft) dan mampu memiliki karir yang berkesinambungan di dunia TI. Sertifikasi ini umumnya diambil setelah seseorang memiliki MTA, walaupun tidak wajib. Namun, MCSA mutlak dibutuhkan untuk mengambil dua sertifikasi yang lain, yaitu MCSE atau MCSD.
MCSE (Microsoft Certified Solutions Expert) menyatakan bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk membangun, menangani, dan mengelola solusi teknologi, baik lokal maupun cloud, menggunakan berbagai macam teknologi.
MCSD (Microsoft Certified Solutions Developer) menyatakan bahwa seseorang memiliki keahlian yang memadai sebagai seorang pengembang untuk menciptakan solusi menggunakan berbagai macam teknologi.
Sertifikasi Cisco
Sertifikasi yang disediakan oleh Cisco meliputi delapan bidang, yaitu Routing and Switching, Design, Network Security, Service Provider, Service Provider Operations, Storage Networking, Voice, dan Wireless. Sementara tingkatannya meliputi empat tingkat, yakni Entry, Associate, Professional, serta Expert and Architect. Adapun nama-nama sertifikasi yang disediakan oleh Cisco adalah CCENT, CCNA, CCDA, dan CCNP R&S.
CCENT (Cisco Certified Entry Networking Technician) menyatakan bahwa pemegangnya memiliki pengetahuan dasar jaringan yang memadai. Pengetahuan tersebut meliputi keamanan jaringan dan mitigasi ancaman jaringan, pengalamatan IP, serta pemahaman router dan switch.
CCNA (Cisco Certified Network Associate) memberikan validasi kepada pemegangnya bahwa dia mampu memasang, melakukan konfigurasi, serta melakukan troubleshooting jaringan. Seorang pemegang CCNA mampu memasang koneksi ke situs remote melalui WAN, mitigasi dasar terhadap ancaman jaringan, serta memahami konsep fundamental dan terminologi jaringan.
CCDA (Cisco Certified Design Associate) menyatakan bahwa pemegangnya mampu membangun infrastruktur dan layanan jaringan yang aman. Jaringan yang disebut di sini meliputi LAN, WAN, dan broadband.
CCNP R&S (Cisco Certified Network Professional Routing & Switching) diberikan kepada seorang teknisi jaringan profesional yang memiliki pengalaman minimal satu tahun. Teknisi tersebut siap mengembangkan karir dan bekerja secara mandiri pada sistem jaringan Cisco.
Sertifikasi Mikrotik
Mikrotik Training Certified Network Associate (MTCNA) dan Mikrotik Training Router Engineer (MTCRE). Kedua sertifikasi ini menyatakan kompetensi terhadap kemampuan penanganan jaringan. Sertifikasi ini mirip seperti yang dikeluarkan oleh Cisco, hanya saja vendornya adalah Mikrotik.
Sertifikasi CompTIA
Jika kedua sertifikasi yang dibahas sebelumnya merupakan sertifikasi yang dikeluarkan oleh sebuah vendor, sertifikasi CompTIA ini dikeluarkan oleh sebuah lembaga independen. CompTIA menawarkan setidaknya empat tingkatan sertifikasi.
Sertifikasi tingkat pertama atau tingkat dasar adalah CompTIA IT Fundamentals yang menyatakan bahwa pemegangnya memahami konsep, literasi, dan terminologi dasar TI.
Sertifikasi tingkat kedua atau tingkat profesional adalah CompTIA A+. Pemegang sertifikasi ini memiliki kompetensi sebagai teknisi komputer yang memahami berbagai teknologi dan sistem operasi.
Selain A+, ada lagi beberapa sertifikasi tingkat kedua yang disediakan oleh CompTIA, yaitu Cloud Essentials dan Cloud+ yang menyatakan keahlian di bidang cloud, Cybersecurity Analyst (CSA+) yang menyatakan keahlian terhadap keamanan jaringan, Network+ dan Security+ yang masih berhubungan dengan jaringan, Linux+ yang menyatakan keahlian terhadap sistem operasi GNU/Linux, serta Server+ yang menunjukkan keahlian terhadap perangkat keras dan sistem operasi yang berhubungan dengan server.
Sertifikasi tingkat ketiga atau tingkat master adalah CASP (CompTIA Advanced Security Practitioner) yang merupakan sertifikasi lanjutan untuk Network+.
Yang terakhir adalah sertifikasi spesial, yaitu sertifikasi yang berhubungan dengan bidang teknologi tertentu secara spesifik. Sertifikasi yang tersedia pada kategori ini adalah Certified Document Imaging Architect (CDIA+) yang menyatakan kompetensi terhadap manajemen dokumen dan pencitraan dokumen (document imaging), Certified Technical Trainer (CTT+) yang menyatakan kompetensi terhadap kemampuan memberikan pelatihan di bidang TI, dan Healthcare IT Technician yang menyatakan kompetensi terhadap teknisi peralatan TI di industri kesehatan.
Sertifikasi Data Center
Setiap penyedia layanan pusat data harus memiliki sertifikat yang satu ini seperti CDCP atau Certified Data Center Professional, untuk membuktikan bahwa pusat datanya layak untuk dipakai. Adapun sertifikat ini akan diberikan pada manajer ataupun karyawan yang ada di pusat data tersebut. Jika berbicara mengenai layanan pusat data, kita harus kembali pada prinsip utama pusat data, yakni menyediakan data sewaktu-waktu sehingga pemilik data bisa mengaksesnya kapan saja. Oleh sebab itu, availability atau ketersediaan data menjadi sangat penting. Inilah tujuan utama pengadaan training untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
Sertifikasi dari BNSP
Dengan memiliki sertifikasi profesi dari BNSP Anda mempunyai sebuah bukti kuat bahwa Anda memang berkompeten dalam profesi IT yang Anda geluti. Hal tersebut juga memastikan bahwa Anda mempunyai kemampuan yang mumpuni sebagai seorang profesional IT yang kompeten.
Sertifikasi kompetensi ini bisa Anda dapatkan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi yang mempunyai lisensi resmi dari BNSP atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Beberapa Sertifikasi Lain
Selain beberapa sertifikasi yang telah disebutkan di atas, masih ada sertifikasi lain yang juga cukup populer dan diburu oleh mereka yang berkecimpung di dunia TI. Berikut beberapa di antaranya.
RHCE (Red Hat Certified Engineer), sesuai namanya, sertifikasi ini dikeluarkan oleh Red Hat, salah satu distribusi Linux terkemuka. Sertifikasi ini memiliki tingkatan menengah ke atas dan mencakup topik jaringan, khususnya dalam hal keamanan, menggunakan Red Hat sebagai perkakas utama.
Sertifikasi Java yang dikeluarkan oleh Oracle. Sertifikasi tersebut menyatakan kompetensi terhadap kemampuan pemrograman menggunakan bahasa Java. Untuk lebih lengkap mengenai sertifikasi Informasi Teknologi anda bisa klik disini.