Durasi Pelatihan : 4 Hari
Deskripsi Pelatihan
Laravel adalah framework PHP dengan desain arsitektur Model-View-Controller(MVC) yang digunakan untuk membangun aplikasi website. Laravel menjadi framework yang popular karena memiliki sintaks yang elegan dan ekspresif tetapi tetap sederhana.
Tujuan Pelatihan
• Mampu mengerti dasar-dasar pemrograman web berbasis Framework Laravel
• Mampu mengembangkan aplikasi berbasis web dengan bahasa PHP dan Framework Laravel
Target Pelatihan
• Programmer Web
• Pengembang Aplikasi
Prasyarat Peserta Pelatihan
Peserta harus mempunyai kemampuan :
• Basic OOP PHP
Garis Besar Pelatihan
• Pengenalan Framework Laravel
• Instalasi Framework Laravel
• Struktur Aplikasi
• Routing
• Controller
• Views
• Middleware
• Blade Templating
• Database Migration
• Eloquent/ORM
• CRUD Application
• Authentication and Authorization
Perubahan yang terjadi dibidang teknologi, termasuk revolusi industri tidak terjadi secara serentak di seluruh dunia, meskipun sudah hampir 3 abad berlalu sejak revolusi industri pertama terjadi. Negara yang kurang siap mengikuti perkembangan teknologi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat beradaptasi dengan teknologi.
Penelitian ABB dan The Economist Intelligence Unit (2018) terhadap 25 negara terkait seberapa siap mereka menghadapi era serba otomatis berkat kecanggihan robot dan AI menemukan bahwa tingkat kesiapan Indonesia berada pada ranking 25. Ini tentu bukan prestasi bagus untuk Indonesia. Adapun peringkat pertama diduduki oleh Korea Selatan. Bukan hal mengejutkan, mengingat pemerintah Korea Selatan telah menyiapkan penduduknya memasuki era AI, salah satunya dengan mengajarkan coding atau pemrograman komputer sejak tingkat pendidikan sekolah dasar. Finlandia, yang dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, juga memberikan pelajaran coding sejak sekolah dasar.
Mengingat keberadaan internet semakin mempermudah perusahaan dari seluruh dunia dalam merekrut calon karyawan dari mana pun, kemampuan dan pengetahuan yang dipelajari sejak kanak-kanak sangat menentukan masa depan seseorang dalam mengembangkan karier dan mendapatkan pekerjaan yang bonafide. Sebagai orang Indonesia, kita kini memiliki dua pilihan: menunggu pemerintah mengejar ketertinggalan zaman dan mengubah kurikulum, atau mencari sendiri ilmu yang bisa membantu kita bertahan hidup dan meraih sukses di era revolusi industri keempat ini. Kemampuan coding, misalnya, dapat kita pelajari melalui layanan pendidikan online, seperti Coursera, Udemy, dan DQLab.
Mengapa coding? Selain karena perusahaan ternama akan segera mewajibkan karyawannya memiliki kemampuan ini, perkembangan AI memampukan banyak pekerjaan yang kini dikerjakan manusia digantikan dengan sistem. Bahkan, Oxford University juga memperkirakan 47 persen pekerjaan yang ada saat ini akan lenyap dalam waktu kurang dari 25 tahun mendatang. Artinya, kita perlu memikirkan apakah 25 tahun mendatang pekerjaan yang kita jalani akan bertahan atau malah termasuk dalam kelompok pekerjaan yang akan lenyap tersebut. Mengingat coding jelas termasuk kemampuan yang akan semakin dibutuhkan seiring berjalannya waktu, tak ada salahnya untuk memulai belajar coding sedini mungkin. Selain coding, kemampuan lain yang disebutkan beragam perusahaan ternama sebagai skill yang mereka cari dari calon karyawan adalah kemampuan mengolah data atau disebut juga dengan data science. Secara sederhana, data science adalah kemampuan mengolah dan menganalisis data dalam jumlah besar menjadi rekomendasi yang dapat diandalkan untuk mengambil keputusan bisnis.
Lalu, apa keuntungan belajar data science? Selain data science merupakan dasar untuk dapat menguasai teknologi AI, kemungkinan pekerjaan ini akan lenyap di masa mendatang sangatlah kecil. Bidang pekerjaan ini juga bergaji menggiurkan, yaitu gaji rata-rata di atas dua digit bahkan sejak fresh graduate.
Bidang ini juga dicari-cari perusahaan karena semakin banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga data scientist, tetapi tidak cukup banyak orang yang berprofesi atau memiliki kemampuan sebagai data scientist. “Kalau belum punya data scientist bisa mengoptimalkan para programmer. Kami menyebutnya data engineer. Lain halnya di startup besar seperti Go-Jek. Mereka memiliki banyak departemen, salah satunya departemen pengolah data. Di sana banyak sekali data scientist profesional,” kata Co-Founder Warung Pintar Sofian Hadiwijaya dalam wawancara dengan Feris Thia, Data Science & Big Data System Architect dari PHI-Integration dan komunitas DQLab.id. Pelajari coding, data science, dan kemampuan apa pun yang menurut Anda akan membantu mengikuti perkembangan Revolusi Industri 4.0. Mulailah dari sekarang karena tak peduli apakah kita siap atau tidak, menurut penelitian ABB dan The Economist Intelligence Unit (2018), semakin banyak perusahaan yang menggunakan AI dan robot dalam operasional mereka. Semakin canggih adaptasi AI dan robot juga akan berdampak pada dunia kerja. Akibatnya, kebutuhan akan profesi di bidang itu juga akan semakin mendesak.
Sumber: Kompas.com
Hadirnya Progressive Web App atau PWA, kita dapat menikmati sebuah website hanya dengan melihat dan mengaplikasikan halaman tanpa harus mendownload terlebih dahulu. Progresif web aplikasi atau Progressive Web App (PWA) adalah sebuah aplikasi native yang mendukung hybrid secara penuh. Aplikasi ini tidak perlu install terlebih dahulu namun langsung dapat digunakan secara penuh. Program PWA memiliki banyak kelebihan yang akan memudahkan pengguna dalam menyelami sebuah website secara penuh. Banyak developer web yang menawarkan ini dengan harga yang fantastis. Apabila dibandingkan dengan hybrid, PWA ini pertengahan antara native dan hybrid sehingga kondisinya akan lebih stabil namun tetap up to date sesuai kondisi hybrid yang sebenarnya. Icon dapat dipasang pada bagian desktop atau screenhome pada mobile. Kondisi ini dibuat agar pengguna dapat melihat notifikasi dengan lebih mudah.
Setiap komponen fitur dari Progressive Web App ini terus berkembang, tapi beberapa ciri dari PWA ini yang penting dan yang sudah bisa kita gunakan adalah:
1. Instant Loading
Ada teknologi yang namanya Service Workers, dengan ini kita bisa membuat aplikasi yang bisa di-load dengan instan dan reliable, tidak peduli seberapa baik koneksi internet yang ada atau bahkan saat offline sekalipun.
2. Connectivity Independent
Dengan PWA kita bisa membuat offline experience saat koneksi tidak ditemukan, atau saat koneksi jaringan internet yang lambat. Data yang sebelumnya pernah diakses bisa disimpan dan akan ditampilkan pertamakali sesuai kebutuhan.
3. App-like Mode
Dengan PWA ini webapp yang kamu punya bisa dibuat mirip layaknya aplikasi native yang biasa kita install dari App Store, termasuk navigasi dan interaksi yang ada di dalamnya. Ini memungkinkan karena PWA sendiri dibuat dengan model App Shell dalam full screen mode.
4. Fresh
Selalu up-to-date dengan menggunakan proses komunikasi update dari Service Worker.
5. Safe
Syarat dari PWA ini adalah dia harus di-publish via HTTPS untuk mencegah snooping atau pengintaian dan memastikan konten yang ada didalamnya belum dirusak.
6. Discoverable
PWA bisa teridentifikasi sebagai “aplikasi” oleh mobile device, dengan menggunakan W3C Web App Manifest dan Service Worker registration scope yang memungkinkkan mesin pencari bisa menemukannya.
7. Re-engageable
Membuat keterhubungan menjadi mudah dengan fitur seperti Push Notifications.
8. Installable
Memungkin pengguna bisa “menyimpan” Web App kedalam Home Screen device tanpa perlu repot-repot menggunakan App Store dan men-download dari sana.
9. Linkable
PWA bisa di-share dengan mudah via URL dan tidak memerlukan instalasi yang kompleks. Jadi, apa yang membuat PWA ini menarik dan bisa membantu kamu? Setidaknya ini:
- User Experience yang lebih cepat, dan juga aman.
- Performa Google ranking yang lebih baik
- Usability yang lebih baik
- Performance yang lebih baik, dan ada tampilan Offline access
Secara sederhana, teknologi Progressive Web Apps (PWA) merupakan mobile site yang dapat dimuat seperti layaknya mobile Apps. Jadi disaat pengguna mengakses website, maka akan muncul notifikasi Add to home Screen untuk memberitahu pengguna adanya fasilitas menambahka n akses cepat aplikasi pada desktop smartphone. Saat pengguna ingin mengakses aplikasi kembali, pengguna tinggal mengakses melalui icon yang sudah otomatis ada di layar mereka. Dengan demikian PWA bukan saja tentang meningkatkan performa web apps agar menjadi lebih baik, tetapi juga tentang menciptakan standar baru untuk aplikasi yang dapat diinstal yang didukung oleh setiap platform.
Dari Berbagai Sumber
Dalam dunia pemrograman, seorang progammer biasanya tak bisa lepas dari proses pengodingan, hal ini tentu membuat programmer merasa terbantu dengan hadirnya software bantu atau yang disebut sebagai framework.
Secara umum, framework adalah sebuah software yang berfungsi sebagai dukungan atau panduan untuk membangun sesuatu yang memperluas struktur menjadi sesuatu yang bermanfaat. Framework untuk memudahkan para programer untuk membuat sebuah aplikasi web yang di dalam nya ada berbagai fungsi diantaranya plugin, dan konsep untuk membentuk suatu sistem tertentu agar tersusun dan terstruktur dengan rapih. Dengan menggunakan framework bukan berarti kita akan terbebas dengan pengkodean. Karena kita sebagai seorang pengguna framework haruslah menggunakan fungsi – fungsi dan variable yang ada di dalam sebuah framework yang kita gunakan. Dengan kata lain, progammer tidak perlu bersusah payah untuk mengerjakan fungsi atau code yang sama. Karena, sebelumnya pernah digunakan.
Seorang progammer sudah berhasil menyelesaikan permintaaan client dalam pembuatan website. Nah, karena merasa puas akan kinerjanya. Client tersebut meminta si progammer untuk membuat website lainnya.
Nah, si progammer menyadari jika antara website pertama dan website kedua. Ternyata, memiliki struktur yang hampir sama dalam dasar pembuatan website. Maka dari itu, untuk progammer lebih memilih untuk mengambil fungsi – fungsi dasar pembuatan website yang pertama untuk diterapkan kedalam website kedua. Hal ini, akan sangat menghemat tenaga dan waktu si progammer.
Framework sendiri terdiri dari dua macam yaitu Framework CSS dan Framework PHP.
Framework CSS, contohnya: Bootstrap, Gumby, Foundation, Less Framework, JQuery UI, Unsemantic, Blue Print CSS. Sedangkan untuk Framework PHP, contohnya:Laravel, Yii, Code Igniter, Symfoni, Zend Framework, Cake PHP, Fuel PHP, dan lain lain.
Dalam penerapannya fungsi Framework dapat diuraikan sebagai berikut :
- Mempercepat proses pembuatan aplikasi baik itu aplikasi berbasis desktop, mobile ataupun web.
- Membantu para developer dalam perencanaan, pembuatan dan pemeliharaan sebuah aplikasi.
- Aplikasi yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan handal, hal ini dikarenakan Framework sudah melalui proses uji baik itu stabilitas dan juga kehandalannya.
- Memudahkan para developer dalam membaca code program dan lebih mudah dalam mencari bugs.
- Memiliki tingkat keamanan yang lebih, hal ini dikarenakan Framework telah mengantisipasi cela – cela keamanan yang mungkin timbul.
- Mempermudah developer dalam mendokumentasikan aplikasi – aplikasi yang sedang dibangun.
Sekarang tinggal jalankan framework yang sudah anda pilih untuk membuat aplikasi, desktop, mobile ataupun web yang akan anda kerjakan. Salam Programmer.