“Di jaman Now”ini, banyak perusahaan mulai merasakan data center yang lama mereka banyak menemui kebuntuan dalam meng-akomodir perusahan menghadapi perubahaan perkembangan teknologi informasi. Hal ini bisa disebabkan jika data center telah menjadi terlalu besar dan terlalu lambat dalam implementasi penghematan biaya, efisiensi serta responsif terhadap dinamika industri IT. Menghadapi kondisi tersebut, manajemen perusahaan perlu berjuang untuk memenuhi tuntutan perkembangan bisnis yang bertambah dan otomatis harus menambah sumberdaya IT dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan operasional dalam jangka waktu tertentu.
Dengan dasar yang kuat, pihak perusahan dapat menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan performa infrastruktur IT dengan kapasitas lebih besar dan biaya yang lebh ekonomis. Artinya, apa yang dibutuhkan adalah untuk memikirkan ulang mengenai perancangan data center berikut pengelolaan data center.
Setiap proyek pembangunan data center adalah unik, dan harus memiliki anggaran yang dirinci tersendiri. Perencanaan ke depan dan membangun ruang lingkup proyek yang jelas akan meminimalkan resiko perubahan yang memakan biaya tinggi pada proyek pengembangan selanjutnya. Estimasi tepat biaya pembangunan data center hanya bisa didapat dengan perencanan pembangunan data center yang jelas.
Konsep Pembangunan Data Center Jaman Now
Berikut ini adalah langkah mendasar untuk membangun sebuah data center yang lebih efisien, mudah dikelola, dan memiliki kemampuan skalabilitas yang dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Konsep Modular
Infrastruktur data center semakin canggih dimana setiap tahun selalu ada teknologi terbaru yang berhasil dibentuk oleh para vendor, dimana terdapat kemungkinan perangkat tersebut sulit untuk di konslidasikan satu sama lain. Beralih ke modular data center design dapat memberikan kesederhaan dan fleksibilitas pada data center perusahaan, sehingga manajemen dapat lebih mengukur kebutuhan penambahan blok bangungan data center dimasa depan.
Konsep Membangun Data Center Modern
Selama bebeberapa tahun, modularisasi telah berkembang dari kontainer kapal 40 feet yang menuh dengan rak pelaratan hinga sekarang dengan solusi rak tunggal yang jauh lebih kecil dan kompak. Misalnya pada Lingkungan Komputasi Virtual (VCE) vBlock adalah data center ter fabrikasi yang berisi rak penuh server, switch jaringan dan perangkat penyimpanan. Namun untuk sebagian perusahaan perangkat tersebut terlalu mahal yakni sekitar Rp. 6.6 Milyar atau lebih. Modular data center tersebut dibangun dengan komponen legacy dari satu atau beberapa vendor secara kompak sehingga membuat pengelolaan secara keseluruhan tidak terlalu kompleks.
Meskipun begitu, blok data center modular dapat ditambah dan dikurangi sesuai kebutuhan, sehingga anda dapat memiliki sumber daya IT on-demand berskala besar dan menghindari pemborosan anggaran pada proyek data center pemerintahan terutama, tentunya ini hanya jika dilakukan dengan strategi perencanaan design modular data center yang benar.
Salah satu pendekatan yang semakin banyak digunakan adalah dengan menggunakan perangkat tunggal untuk mengkonsolidasikan komputasi dan tingkatan penyimpanan. Modul tidak hanya terukur pada permintaan, tapi dapat berinteraksi secara multiplatform dan merampingkan manajemen data center secara keseluruhan dengan sebuah konsol tunggal, para admin data center dapat lebih leluasa bekerja dengan cara ini. Selain itu, pentingnya pengetahuan dalam membangun data center didukung sumber daya manusia yang kompeten dan up to date dalam perkembangan teknology dalam suatu organisasi.